Sunday, September 28, 2008

Rendez-vous

I've just seen the old port folio-a luxurious car gallery. It's about two years ago, when I'm doing an 'architectural' job =)

It's an awsome space. We made it as a continuum space, either vertical and horizontal. I've made the ramp concept; I'd like to make the gallery having a flowing vertical moving. So there's no stairs; perpindahan antara satu lantai dengan lantai lainnya menggunakan ramp terus menerus. Juga sirkulasi dibuat khas galeri/museum: Sirkulasi pengunjung diarahkan, sehingga mereka mendapatkan pengalaman scene demi scene.

Konsep ini disempurnakan oleh Pak Arman sehingga menjadi lebih efektif. Kami mendapatkan lahan sempit berbentuk kotak. Hampir tidak ada pilihan lain selain memilih bentuk bangunan persegi, karena tidak cukupnya luasan VS kebutuhan ruang. Beliau 'mengakali' kekhawatiran para arsitek muda yang gerah dengan bentuk persegi, dengan suatu teori: "Saya pengen nyoba tuh, sperti model-model bangunan yang skrang, kita bikin bentuk kotak, tapi di dalamnya ada bentuk2 organik yang melayang-layang, atau tau2 keluar di facade bangunan"(OK, I didn't remember exactly what he say-hope he didn't check it =p peace yo, sir!).

Dan sejak konsep denah dan 3D ruangan dibereskan oleh Dannies dan PAT menjadi lebih waras(punyaku agak tidak waras), hasilnya.. hmphh... I love it! It's such a pretty space..(Yay, too bad Arcadia didn't get it, the Lexus representation still didn't really convince that the space is really fit the car size-you know that Lexus car is sooo long, it's not normal.. ahahaaa... crazy you kodz,that's the "luxury", not "abnormal").

Dari setiap ruangan kita bisa memandang floating floor/ floating mass yang muncul di sana sini. Ruangan theatre dibuat menyerupai bentuk telur yang muncul di tengah-tengah lantai kedua. Semua batasan ruang dibuat seorganik mungkin(I mean curved). Ruang resepsionis, void lift, dan bar dibuat berbentuk bulat telur. partisi-partisi juga dibelokan ke sana kemari.

It's just make me go back to that era, I miss it. Aku kangen saat-saat di mana ide harus diperhitungkan dengan ukuran, logika, dan realita. It makes you smart. Berpikir terus-menerus. Serius deh, lo ga bisa jadi arsitek tanpa daya juang yang tinggi. Haha...
I hope someday I can play it again.Saya sudah dapatkan pelajarannya dari jaman pembelajaran tersebut, dan semuanya diterapkan saat ini, but still, I wanted to use that staedler triangle again.

Architecture,I've been traped by it's charm...

No comments: