Thursday, December 10, 2009

bilang ga ya...

haha...! gue jadi pengen ketawa sendiri. Kayak lagi pengen nembak orang. mikirin kata2. lewat YM ato lewat email. apa reaksinya dia. mending gue bilang apa ga.

well wish me luck, guys! =D

Monday, November 23, 2009

Biru tua

Ada kalanya semuanya biru tua. Aku paling tidak suka abu-abu. Yang ini baru biru tua....

karena semuanya monoton dan penuh dengan rintangan kecil2 yang saban kali membuatku menunggu2 apa lagi nih abis ini... ada lagi ga, ada lagi ga... dan masih terus saja ada....sehingga keteguhan yang harusnya ada di gue runtuh pelan-pelan dan berjatuhan puing-puingnya.

Biru tua... tidak rata karena kuasnya cepat kering. Disambung lagi, jeblok lagi... seperti totol2 jelek ketika discan. campur tekstur kertas, lagi.

Biru tua.... tidak suka.

Wednesday, November 18, 2009

.................................

Hai, ruang sunyiku

...........................................terima kasih telah menampung apapun yang kumau kau tampung.

...............................................................................
.................................
................................................
............................................

so
.............................................................
...................................................
.............................
....................................

good night, dear void.

Lost

I'm kind of lost.

Doing like 80 pages of illustrations and not really knowing is it good or bad. Beberapa tahun terakhir ini saya biarkan hidup mengalir saja, tanpa banyak ngotot. Well, it works! MALAHAN berjalan lebih lancar dari dulu-dulu!

Tapi ini lagi nge-hang kali ya? Gue...rada takut buat mimpiin sesuatu. Pengenin sesuatu. Karena kalo ga dapet rasanya sakit. Do I hide from any other people whose work better than mine? Supaya ga panik mikir 'gimana ngejarnya?'

Mmmm... kayaknya bukan itu deh,deh. deh. Gue baru baca blog seseorang yang masih muda, super berbakat, dan ambisius. Dunianya bener2 padet banget-banget. And it's a really great world, I guess. Tapi gue bukannya merindukan masa 'muda' gue kembali. Cukup kok, cape booo kalo gitu mulu. Cuma... apa ya? I wanted to meet people(s) who share same passion and interest with me. Cape mikir sendiri mulu. Cape juga ga punya tolok ukur.

-----------

Show me some passion, please!

Aku kian berjamur saja di musim hujan ini...



Sunday, September 13, 2009

kids and grown ups

When you're a kid, until you're graduate from college, have you ever think about your parents? I don't. Not really.

Menjadi dewasa, ternyata seperti dibukakan pintu visual berikut menuju hal2 yang tidak terlihat sebelumnya. A higher level of how you think and react. According to the new conception of how you view problems. Seperti tulisanku sebelumnya, kemampuan baru untuk bisa melihat realita yang dialami oleh orang tuaku membuat bisa berpikir lebih jauh tentang persepsi-persepsiku selama ini. That's why parents should do her kids right. Parents harus bisa meng-guide anaknya, dan sudah tugas mereka untuk mengarahkan anak, dengan cara2 yang benar(dan inovatif). Cos they know A LOT MORE.

Dan cara pandang baru ini membuatku mempunyai cita2 yang lebih detail tentang tahapan2 dalam hidup. How I want to raise my kids. How I want to spent our retired years. Dan menurutku, we can create it. We can create what we want, kaerna ga selamanya menu yang disodorkan masyarakat benar dan menarik.

I will write more about it.

Btw, today my father going to sumedang from bandung with a motor bike. alone. I really hope he'll get his fun moments. And safely arrived.

Monday, August 31, 2009

Aku dan Orang tuaku

Dee baru saja menulis tentang orang tua. Bagaimana kita saling mengenal satu sama lain. tidak sebagai 'orang tua' dan 'anak' tapi sebagai manusia dan manusia.

Sejak saya dewasa-definisi dewasa di sini: lulus kuliah, udah kerja, ga dikasih uang saku lagi(tapi masih numpang makan tidur loh)-beragam hal yang saya lihat di mata orang tua saya.. Tiba-tiba segala hal terasa berubah.

Masa kecil saya adalah masa kecil yang aman. Duniaku sungguh ideal, persis seperti taman bunga di majalah Bobo. Keluargaku harmonis, setiap sabtu pulang sekolah jalan-jalan ke Pasaraya dengan mama dan kakak, rumahku nyaman dan segala sesuatu tersedia. Kami tidak pernah dilarang. Karena orang tuaku percaya kami tahu batas. Kami tidak pernah meminta sesuatu yang berlebihan. Karena kami tahu sampai di mana batas orang tua kami.

Namun ketika aku mulai bekerja, beberapa hal mulai berubah. Bagaimana usia (mulai) senja orang tuaku membuat mereka tidak lagi optimal dalam berkarya. Hubungan personal antar mereka berdua juga lebih terlihat nyata. Beberapa keluh kesah yang tidak pernah sampai di telinga anak-anaknya sejak dulu, kini mulai tiba di telingaku-atau kalau tidak, memang sengaja disampaikan.

Apakah karena aku dianggap dewasa? Atau memang persoalan-persoalan itu baru ada sekarang?

Aku baru melihat mereka sebagai persona, sekarang. Kamu tahu bedanya? Aku melihat stok gula habis. Aku kesal pada ibuku karena ibu bertanggung jawab atas suplai gula di rumah. Apakah aku bisa selalu ingat untuk berpikir "mungkin cuma lupa. karena, misalnya, sedang asyik chatting dengan teman lama. Atau mungkin belum sempat. Atau hal2lainnya".

Apakah kamu berharap orang tuamu yang terbaik di dalam segala hal? Atau, setidaknya, mereka mempunyai credit bagus di hadapan rekan2nya. Kecewakah kamu bila ternyata tidak demikian? Pada awalnya, aku kecewa. Bingung. "Ke mana pahlawanku yang kupuja selama ini?" Tetapi lama2 kutawarkan rasa. Dan rasa sayangku pada mereka tidak perlu sambil memikirkan berapa nilai yang mereka dapat dari profesi mereka.

I love you, mama dan papa.

Aku ingin sekali kalian bisa hidup tenang-aman-bahagia-saling mengasihi, dan semua-muanya. Supaya aku tahu kalian masing-masing sudah mengalami bagaimana rasanya "terpenuhi". Melakukan apa yang kalian inginkan dalam hidup. Dan dicintai-dikelilingi oleh anak cucumu, keluarga yang kau didik dan kau bangun selama ini.

I love u both.....
deep, deep.

Sunday, August 30, 2009

Minggu malam 30 agustus

07.46 PM

Weekend sendiri lagi. Sam ke Sumedang atau Jakarta, seperti sudah-sekitar-ke-3 kalinya. Aku stengah mati diajak hari ini. Tapi kepala berat akibat tidur jam stengah 3 tadi malam plus tumpukan tugas membuatku menggeleng2. Lagian, spertinya membosankan kalo mereka sibuk dengan perencanaan kamar mandi, aku nga[ain dong.

Barusan baru aja telpon Sam. Mereka semua nginep di rumah gedong. Udah pada selesai makan. Ugh. Tiba2 terbayang bersantai di bale2, di pinggir kolam bertaman. perut kenyang dengan ikan bakar dan teh manis. Suasana lain. ih, jadi pengen... (dasar tudi, kata sam).

Btw, aku ngiri deh sama Adithia Sofyan. Bisa-bisanya gitu yah, bikin 1 album penuh, dan menyebarkannya begitu saja. Betapa berdedikasinya dia sebagai seniman dan betapa berbesar jiwa dia menyebarkan karyanya dengan cuma-cuma.

wauuuwauuuu!!

Tapi hari ini dapet another Tini book. Walo yang edisi bhs Inggris("Martine"), dan harganya Rp. 36.900. Well, I have to feed my dream anyway!

Friday, August 21, 2009

It is the right advice

Money!
I guess I'm thinking about money too much nowadays. It's really-really not fun.

Saya baca buku "Samurai Pengasih"(semacam buku self improvement) yang membahas prinsip2 yang akan membuatmu menjadi "disiplin, berintegritas tinggi seperti seorang samurai, tapi juga kind-hearted and a loving person". Ada sekitar sepuluh prinsip. Ketika melihat bab "Kelimpahan" di daftar isi, saya langsung buka bab itu. Yang berada di urutan 6 (kalo ga salah). And you know what does it say?
Kira2 begini:
"Banyak orang menginginkan kekayaan, tetapi tidak mau berusaha dan tidak mau melewati proses untuk mendapatkannya. Bila anda membaca bab ini sebelum membaca bab2 terdahulu, segera tutup buku anda, dan mulailah dari bab pertama."

There you go! Kind of a slap on my face =)

Sama halnya dengan ayat2 kitab suci di Saat Teduh kemarin dan kemarin lusa. "Bersabarlah di keadaan yang tidak mengenakkan. Ada saatnya Tuhan memberikan hal yang besar".

Jawaban dari pertanyaan2ku memang tidak selalu mengenakkan. But maybe(actually, IT IS the RIGHT answer), it is the right advice for me.

Huuufffhh, breathe in, Kodz!

Tuesday, July 14, 2009

Friday, July 3, 2009

"Truth"



I knew someone who always search for the truth in his whole life. Selalu mempertanyakan dirinya dan mempertanyakan prestasi apa yang telah ia buat. Selalu berusaha untuk melakukan sesuatu hal yang 'benar', 'on the right track', dan seterusnya.

Dulunya, saya rasa saya juga seperti itu. Saya mengukur segala sesuatu dari prestasi yang bisa saya capai. Tinggi. Pintar. Hebat. Inovatif. Deep. I hold the depth of life as something lies behind great ideas and hard work(if suffering include inside, even much better). But then I have a boyfriend. Having spouse is something able to change yourself. He makes me see things from a very different point of view. We have an intense relationship, but how intense it was, I've just found out the effect when we're in a plan for a wedding. And also, a few first months of our marriage.

I also learn a great deal on my first years getting jobs. I always wanted something make me 'think'. I appreciate myself as a thinker. Even though I might already realize I still don't have 'something' to make people listen to me. Saya begitu inginnya dilihat. dihargai. Tapi, saya sendiri sebenarnya belum sampai pada tahap apapun. In life. Dan pekerjaan yang saya kira membuat saya "berpikir" ternyata tidak cocok untuk saya. Dan saya pindah. Pada cinta masa kecil saya: menggambar. Dan lalu saya tidak peduli lagi. Saya merasa lepas dari kandang macan. Dan saya merasa hidup di negeri pelangi.

Saya kemudian melihat bahwa hasil yang baik tidak selalu berasal dari usaha setengah mati. Don't get me wrong. Saya bukan mengatakan kerja keras tak ada artinya, lho. Hanya saja begini: Saya seringkali jalan-jalan di Deviantart.com. Dan setengah mati iri pada artis2 tak dikenal namun berbakat besar. Pada gambar2 yang memampangkan dirinya di depan saya dengan cerianya. Juga saya dulu punya teman di konsultan arsitektur yang selalu pulang on time. Yang ajakannya selalu main dan jalan-jalan. Tapi setap kali ia membuat preliminary, bos saya menatapnya kagum, "pintar sekali anak ini ya". Sedangkan saya, yang sudah mati2an lembur dan mikir,I still on that stage.

Sejak pindah ke KUARK, saya lebih loose. Saya kemudian mencoba cara baru: lebih santai dan lebih percaya kepada hidup. Have I quoted this paragraph before? Salah seorang suster dari Tarekat Cinta Kasih (Ibu Teresa) mengatakan begini:

"Yang harus kami lakukan adalah tugas kami hari ini. Apa yang terjadi besok, adalah urusan besok. Tuhan menyediakan segala yang kami butuhkan, tepat pada waktunya. Bila suatu komponen dalam pekerjaan kami tidak tersedia, artinya pekerjaan itu belum saatnya terjadi"

Mungkin itu ya... keindahan dari berserah. Kadang kita berusaha begitu keras untuk mencapai sesuatu. Tapi kadang kita tidak tahu, benarkah apa yang kita tuju itu. Kadang masalahnya hanyalah, kamu berada di ladang yang salah. Kamu menggarap ladang yang salah. Dan memperjuangkan sesuatu yang sia-sia.

Saya kira manusia boleh kok merasa bahagia. Kita boleh kok memilih bidang apa, dunia mana, hal apa yang ingin kita jalani. Menjalani sesuatu yang berasal dari kelegaan hati rasanya lebih ringan. Dan agak susah ya, menurut saya, setiap kali mempertanyakan"Tuhan mau saya ngapain sih...?" Itu adalah pertanyaan yang sering saya lontarkan di masa-masa sulit saya dulu.

Setelah mengenang kembali masa itu, saya kembali merasa bahwa jalan yang saya lalui dulu, yang termasuk juga melewati hal-hal yang tidak enak, bukanlah suatu kesalahan. Hal paling baik yang bisa saya lakukan adalah coba terus. Ketika saya berani memutuskan, berani melompat, saya baru tahu, saat itulah Tuhan bilang "This is your place, kiddo".

Kita memang baru tahu saat kita sudah melakukan. Maka saya percaya pada "Kekuatan dari melakukan". Setiap hari saya masih berusaha untuk melakukan hal yang benar. Setiap kali bertanya-tanya: "Bagaimana cara yang benar berkomunikasi dengan tim saya? bolehkah saya memainkan trik?" atau, "deadline saya terlambat, saya harus bilang apa pada klien?"

Pertanyaan-pertanyaan saya teknis. Sangat spesifik pada pekerjaan yag saya tangani. Kehidupan rumah tangga kami. Persoalan-persoalan keluarga baru. Tapi lewat itulah Tuhan mengajar saya, setiap hari. Setiap hari saya menemukan kebenaran-kebenaran baru. Kadang kecil, kadang besar. Kadang yang kecil-kecil menguatkan hal yang besar. Dan saya tidak khawatir kalau suatu hari nanti 'kebenaran' yang saya temui sekarang ternyata berubah. Saya sudah pernah mengalami bahwa pandangan orang bisa berubah.

Kebenaran datang hal-hal yang kita lakukan dan kita jumpai setiap hari. Berkubang dengan intensif dalam pekerjaan dan keluarga adalah hal yang menuntun kamu untuk mengalami kebesaran Tuhan. Setiap hari. Kita tidak usah berusaha keras untuk menemukan 'kebenaran' itu adanya di mana. Ia adalah kata sifat, yang melekat pada hal-hal di sekeliling kita. Ia bukanlah benda, yang harus didefinisikan....

Wednesday, July 1, 2009

Mau lagiii

hehe...
ada kenalan yang lagi nyiapin wedding. Trus dia nulis di blognya baru keliling2 mayestik untuk nyari wedding dressnya.

Uuuuh aku mau lagiii!
Punya alasan untuk berkitar-kitar di pasar kain, berada di antara sekian banyak motif brokat dan laces...


hmmmm =D
hmmmm =D

Friday, June 26, 2009

....

26 Juni 2009
jumat
8:08 PM

udah dari jam 5 lewat saya nge-hang.
saya ga cape.
ngantuk juga ga.

cuma...ga pengen ngapa-ngapain aja. mandi udah. laper, ga gitu2 amat.
baca novel udah.

...
hang.

Thursday, June 25, 2009

An Illustrator Learn to Design

I'm shocked.
Beberapa waktu yang lalu, saya menerima sebuah pekerjaan desain. Mendesain. Ingat, saya bukan seorang graphic designer. Saya seorang ilustrator. Saya memberi port folio ilustrasi kepada calon(pada waktu itu) klien saya waktu itu. She like those illustrations, jadi dia mempercayakan saya untuk mendesain sekitar selusin item(OK deh, 9) di tokonya. Saya menyebutnya Graphic Accesories. Item-item itu terdiri dari desain ulang papan nama(papan nama toko di pinggir jalan, di bagian luar), signage penunjuk barang(directory), sampai kartu ucapan dan shopping bag ramah lingkungan.

Hal pertama yang saya pertanyakan adalah, "Mampukah saya?akan menjadi seberapa rumitkah hal ini?" Tetapi, saya memutuskan untuk mencobanya. So I accept this project.

Untuk shopping bag dan kartu ucapan, saya masih bermain2 dengan ilustrasi. Oh,tapi, saya sangat stress dengan program vector. Saya ga bisa vector. Tapi percetakan semua mintanya COREL. Photoshop is my hero. And I don't meant to change it. Tapi saya tidak bisa mengelak, toh. Persoalannya sempat berlarut-larut, and this is something I must anticipate next time.

Pertanyaan berikutnya tiba ketika saya sampai pada desain signage barang dan petunjuk lantai. Saya harus mengamati konteks yang lebih besar. Suatu hari saya memutuskan bahwa tidak bisa tidak, saya harus survei ulang. Saya menghabiskan waktu berjam-jam di toko tersebut. Mengamati, mengukur, dan menggambar. Saya berhasil membuat preliminary yang yah, bolehlah. Tetapi masalah (BESAR) datang ketika saya mendatangi kontraktor signage nya.

Dan tiba-tiba saya sadar bahwa selama ini saya bermain di pinggiran. Saya tahu bahwa saya harus terjun lebih dalam, tapi saya berusaha menghindarinya, hingga saya datang ke si kontraktor dan saya harus menghadapi kenyataan: I have to deal with material and measurements and accuracy.

You know? Saya berusaha menghindar dengan anggapan2 "this is design, not architecture". Tapi nampaknya, saya harus mengerjakannya dengan intensitas yang sama. Dengan keribetan yang tak jauh berbeda, dengan dulu ketika saya membuat detail2 mainan anak2 untuk playground(dulu, waktu saya masih arsitek junior). And I try to run cos I don't have enough time. Cos I must start another project next week.

O yea, plus, actually I know this client still have to learn willing to pay more for "design". Dan gue masih saja mendesain dengan naif. Tanpa pertimbangan terhadap material dan budget. What does I have to do? always making back up plan? or maybe think more on the next design. But how bout those preliminary she'd already agree? How bout that? raaaargh. And it's already 3 PM now. Last thursday in June. Great.

Hah.

OK lah. Saya senang telah tersadar.






Tuesday, June 2, 2009

Tiba-tiba Saya Rindu

Tiba-tiba saya rindu pada kesungguhan.

Salah satu sahabat saya mengalami kecelakaan. sekarang ia harus bedtress dan mengalami pemulihan keretakan tulang leher. Saya dan beberapa orang sahabat lainnya banyak arguing mengenai sikapnya yang eksklusif, dimana ia seakan2 membuat ruang yang membatasi kami untuk ikut bergabung.

Saya sendiri, kadang bingung dan kesal,tapi di lain waktu, saya berusaha untuk menjadi...apa adanya buat dia. Yang saya tidak tahu, sejauh mana pilihan2 saya benar -untuknya. Karena tetap saja saya masih merasa kurang me-mantain persahabatan ini.

Lalu suami saya menyebut cozy street corner, dan saya membuka youtube mereka. Dan saya rindu musik akustik. Rindu live performance.Rindu Hari Kemarin. Karena musik akustik live adalah sesuatu yang ia sukai. Dan mungkin menikmatinya bersama bisa membuat kami kembali ke hari kemarin.

Pertemanan yang kita bangun selama ini, dalam lingkup belasan persona ini, benarkah menyelami apa yang ada di dada? Sudahkah memberi ruang pada sahabat untuk berkembang dan menyelami dirinya sendiri? Ada kalanya saya masih merasa sesak dalam lingkup ini. Dan mungkin ketidak percayaan itulahyang kita gambarkanketika kita menghadapinya....sehingga ruang itu ia bangun disekellingnya...dan aku hanya bisa bertamu kapan-kapan.

Aku rindu kehangatan...dari pembicaraan dari hati ke hati dengan sahabat.

Sunday, May 31, 2009

Question

Apa yang dicari dari seorang ilustrator? their personal touch? The concept behind?

Kalau ke khasan seorang artist yang dipentingkan, berarti jumlah order yang bisa diterima terbatas dong. You can imagine,(even) if an illustrator only draw the sketch, they have still have time limitation to do it.

Berarti nilainya dia dong yang harus bertambah terus. Dalam hal industri buku indonesia, I'm not very much optimistic. Even tough a book illustration is not the only kind of job.

Wednesday, May 27, 2009

naskah VS desain

-:Jadi, kodz? besok deadline naskah lho
+:Tapi-tapi...desain direktori barang belon dapet...reklame jg belon mantep..
_:tapi ntar telat lagi dong naskahnya?
+:ya abis.....aku lagi smangatnya ngerjain desain...ntar ilang ni kalo ditinggal...
-: deadline is deadline...
+: iya sih... tapi tapi tapi....
-: yah...terserah deh...

Gue lagi memegang prinsip:
1. kerjain satu PER satu. ga bisa tuh kodz, smuanya dikerjain barengan. Ketularan Sam juga sih...kekekkkk...maap ya sayang. ya tapi kmaren ngerjain ilustrasi Bobo berhasil tuh. Walo dengan darah dan air mata(baca: 4 hari ngerjain 1 ilustrasi cerpen padahal gua punya sejibun kerjaan laen, kejahatan banget ga sih,ngambil waktu 4 hari). Hasilnya memuaskan(walo bikin tangan gue ampe hari ini keplitek n badan gue sakit ampir seminggu) ...!
kayak senen sore kmaren aku dapet email pointer naskah, trus BT semaleman, dan pagi besoknya, dan ampe siang, kepikiran ampe ga pengen kerja sama sekali. coba deh. cuma gara2 email naskah. aku ini emang menyebakan. jadi hari ini gue putuskan ga mikirin naskah itu, walo...udah besok booo deadlinenya... hugh...hugh...hguhhh...(terengah2)

2. Do the things you feel groovy. Kalo lagi berasa enak ngerjain desain or gambar, lebih baik gue turutin deh. biasanya OK hasilnya.

Jadi... rencana gue untuk naro sesi kerja malem ini untuk naskah jangan2 ga berhasil...aku masih mau ngerjain direktori....reklame... hauuu...!!!

yeah, we'll see what happen tmorrow.

c u, dude!

gue mohon...

Gue ga tau apa yang harus gue mohonkan untuk dia.
A lot of money? my other ***** do not really think about money too much. He stay happy with his everyday life and his surrounding.
But she? That kinda helpless feeling maybe not just because of material matter. Well, of course it will be an issue, which is ALREADY an issue right now. But there are greater things. To love your spouse. Your life. Deal with your environment.
I don't have a clue.
don't...
rrarrrghhh....
...............................................................................................................................................................................................................

Saturday, April 18, 2009

Mmm... Relativity?

WAWANCARA DEE dengan majalah JEUNE
Q&A with CHE - Chief Editor JEUNE:
1. Setelah melewati proses waktu dan perenungan atau atau pencarian jati diri, tolong uraikan siapakah seorang Dee itu sebenarnya?
Saya juga nggak tahu. Haha! Dan itulah indahnya. Sejauh yang saya temukan, yang namanya “diri” itu berubah-ubah, bahkan pernah juga saya merasa “diri” itu tidak ada.
2. Kira-kira apa sesungguhnya peran Dee dan untuk apa Dee di dunia ini?
Saya pun tidak tahu persis apa manfaat saya ada di dunia. Yang jelas mengapa saya bisa terlahir pasti ada penyebabnya, ada karmanya, tapi detailnya bagaimana tidak tahu, tujuan pastinya apa juga tidak tahu. Yang saya jalankan sekarang ini ya peran saya sebagaimana yang saya bisa: menulis, menulis lagu, bernyanyi, menjadi ibu, menjadi istri, menjadi Dewi yang terus berubah dan berevolusi.
3. Sudahkan menemukan jati diri pada akhirnya? Seperti apa bentuknya?
Ya itu tadi. Yang sejauh ini saya telusuri, ternyata “diri” itu cuma bentukan konsep dan fenomena yang kita anggap sebagai identitas permanen kita. Penemuan jati diri, sejauh pengalaman saya, berujung bukan pada jawaban, melainkan usainya “keinginan mencari” itu sendiri.
4. Duka atau bahagia keduanya tidak permanen, lalu apa yang permanen bagi seorang Dee?
Tidak ada.
----------------- -------------------------------------------------------------------------------
Hal pertama yang saya pikir perlu dipelajari oleh seorang anak(setidaknya anak saya) adalah...relativitas. Is that the right word?
Maksudnya begini:
1. Saya berubah. Dari sejak kuliah saya berubah. Apalagi dari sejak SMP-SMA. Perubahan yang buat saya paling mengejutkan adalah perubahan cara pandang saya terhadap berbagai hal. Bahwa hal yang dulu mati2an saya anggap baik dan saya berjanji dalam hati akan saklek tentang hal itu, - ternyata sekarang tidak harus begitu buat saya. Dan saya tidak menyesalinya. Karena ternyata banyak hal yang belum saya lihat dulu- ketika saya berpendapat harusnya A-padahal sekarang saya bisa bilang:"B juga ga papa".
2. Bagaimana seseorang memandang dunianya ternyata sangat dipengaruhi oleh berapa usianya. Apa yang ia (sudah ) alami. Karena itu saya agak sebal pada diri saya sendiri ketika saya mikir" uh,ntar kalo gue punya anak, gimana ya kalo dia pulang malem terus ktemu crowd yang ga bener-apalagi kuliah di luar kota...bla blabla..." Astaga, cerewet banget, yah, saya?! orang tua saya aja ga gitu2 amat(dan mungkin itulah kuncinya saya ga pernah merasa dicerewetin, tapi belajar sendiri bertanggung jawab sama ortu). Nah, seorang parent bisa dengan mudah me-refer pada pengalamannya semasa remaja. apa yang diinginkan anak remajanya. Bagaimana supaya ia tidak dimusuhi anaknya. Tapi seorang anak? Coba deh, kalo ada seorang ibu dan seorang ayah yang sedang mau pergi kencan berdua, trus anaknya ga mau ditinggal? emang normal sih, tapi alangkah indahnya bila seorang anak, betapa mudapun usianya, bisa belajar mengenai toleransi dan empati sedini mungkin. Karena parent juga orang lho. They nrrdtheir own life. Their own time. Kalo gitu, gue rasa kasus2 ibu rumah tangga yang merasa kurang puas pasti berkurang banyak deh.
3. Di dalam buku yang saya baca, DIMSUM TERKAHIR ada narasi dari seorang tokoh yang bilang "surga itu adanya di hati masing2 orang". Saya setuju. Well, saya kira saya setuju. Saya pikir tidak ada orang yang bisa sepenuhnya men-judge orang lain salah atau benar, selain Tuhan. Rasanya saya pernah baca kasus begini: Seorang laki-laki ditinggal oleh istrinya selingkuh atau perbuatan negatif lainnya. Sebagai orang katolik, dia tidak bisa cerai. Tapi beberapa waktu berselang laki2 ini lalu bertemu lagi dengan seorang wanita(beda agama kalo ga salah...lupa). Wanita ini baik, si laki2 ini menjadi orang yang lebih baik dgn wanita ini, dan anak2nya juga dapat menerima wanita tersebut. Lelaki yang bingung ini berkonsultasi dengan pastor. Dan pastor memberikan restunya untuk bersatu dengan wanita tersebut. Hebat banget ya, pastor itu? Karena semua fakta menunjukkan bahwa wanita tsb baik bagi lelaki itu, semua fakta kecuali satu-peraturan gereja yang menyatakan lelaki itu tidak boleh bercerai dengan istrinya yang pertama.
Apakah anak saya akan hidup di dunia yang lebih terbuka nanti?
Dunia yang bisa bilang dan setuju " surga ada di hati masing2 manusia".
Saya baru tahu kalau hidup ternyata berubah terus. Saya boleh punya cita-cita, tapi saya ga bisa tentukan apakah cita-cita saya akan dipenuhi atau tidak. Direstui atau tidak oleh Nya. Yang bisa saya lakukan, sungguh-sungguh satu-satunya yang bisa saya lakukan adalah mencoba untuk melakukan yang terbaik setiap hari. Mencoba menghayati peran dan jalan yang Ia bukakan untuk saya dan keluarga saya saat ini. Lainnya, adalah urusan nanti.

Thursday, March 19, 2009

Carving from Tagua Nut


Saya sedang riset untuk naskah Kuark tentang binatang langka. Salah satunya adalah gajah yang gadingnya dipakai untuk bermacam2 barang ukiran.
Lalu saya sampai di web ini: http://www.dawnontheamazon.com/blog/2008
Rupanya para pengrajin gading telah menemukan vegetable ivory, yaitu bahan pengganti gading agar gajah tidak terus menerus diburu. Buah dari tanaman ivory palms/or tagua palms daging buahnya menyerupai material gading. Warnanya putih dan kerasnya minta ampun(mule ngasal...hehe...)
Nah, saya terkesan banget karena pas ke bali november lalu kami ketemu dengan seorang pengrajin ukiran, di daerah... mana itu ya? ubud. Si Pengrajin memperlihatkan kepada kami ukiran persis seperti foto di atas. Waktu dia cerita bahan dasarnya adalah buah, kami terbengong-bengong.
Jadi sekarang saya baru ingat lagi, dan... hebat ya, si pengrajin ubud dipesan ukirannya jauh2 dari negara sanaaa... dan hasilnya bagus banget.
Ayo ke Bali lagi! =D

Thursday, March 5, 2009

05.05.2009

Gue pengen....
Pengen apa ya?
Gue pengen punya banyak waktu untuk nggambar. banyaaak waktu. and a constance good mood =p
Sehingga gue ga perlu banyak2 termenung berpikir2, gue mau gambar gue ke arah mana, sih?
Kenapa galeri gue beda2 semua, sih? Orang bingung ga sih, kalo liat galeri gue?

And I need to meet crowd. Any crowd. I'm a bit disconnected.

yeaaa....