Sometimes music saves me.
Saya senang mendengarkan musik klasik, atau musik-musik orkestra. Karena kedengarannya begitu banyak instrumen dan nada yang tergabung di dalamnya, dan sangat menakjubkan bagaimana semuanya bisa menjadi suatu kesatuan. Mendengarkan bar demi bar adalah suatu pengalaman yang mendetail dan asyik, membuat saya menebak-nebak instrumen apa saja yang sedang main saat itu.
Pagi ini otak saya agak penuh. Lalu nemu The best of David Foster di folder teman. Winter Games is still the masterpiece... Dan itu cukup membuat saya bisa mengalihkan perhatian dari hal-hal yang mengganggu. Karena otak saya penuh oleh suara piano yang dahsyat!
=) trims ya, mang dapid ...
u are amazing!
Tuesday, August 19, 2008
Friday, August 15, 2008
Chooooose, kodz!
I'm married! can u believe that, I am a married woman! kiuwww! this funny and ... AMAZING. Hihi....
Anyway, on this subject I won't take that topic too much. Another time, all right! Saya kmarenan nikah di Salatiga. Semua acaranya di Salatiga. Sekitar 3/4 hari setelah acara, on the way to Solo saya dan Sam mampir di Apple Kids, sekolah yang dijalankan Mbak Ayu, salah satu tante. Apple Kids adalah play group dan TK, 80 % pelajaran dilakukan dalam bahasa inggris. Lucu banget deh. Saya dan Sam ke sekolah itu mengantarkan sepupu (yang beda usianya lebih dari 20 tahun dari Sam), Kariso. Begitu Kariso turun dari mobil dan memasuki halaman sekolah, ada seorang perempuan muda dengan kostum kemeja dan jeans melompat di depan kami(serius deh, dia melompat). "Good morning, Kariso! what time did you sleep last night?" sapanya. Ternyata si mbak adalah salah satu "miss' di sekolah itu.
And that school is incredibly fun. Setiap kelas dilasi matras warna-warni, dan dindingnya penuh dengan hasil karya para murid. Setiap pagi murid dari semua level bergabung dan menyanyikan lagu serta berdoa. Lalu mereka menyanyi dan menari bersama-sama. Ada juga lagu manadarin yang mereka hafalkan.
Mengajar adalah salah satu obsesiku. Tapi akhir2 ini saya lebih silau dengan lingkungan yang lebih stylish. Saya berharap berikutnya bisa bekerja dengan orang-orang di lingkungan majalah. fashion. stage. advertising. etc. Karena kelihatannya terlibat di lingkungan demikian bikin saya lebih up to date. Bikin saya ketemu lebih banyak orang.
Siang ini saya dapat naskah. Saya bersyukur bisa belajar di KUARK ini. Menggambar kartun memberi saya kesempatan untuk belajar tentang mimik dan ekspresi. Saat menggambar si tokoh tadi, saya bertanya-tanya, seberapa banyak sih perbendaharaan saya akan gesture anak-anak? Sejak lama saya menyadari, bila saya berkesempatan mengajar, saya punya motif tambahan: demi profesi ilustratorku, berdekatan dengan anak-anak akan menjadi suatu pengalaman yang memperkaya perbendaharaan visual saya.
Tapi di lain pihak saya merasa di usia ini saya seharusnya mencoba dunia yang lebih dinamis. Mumpung guts-nya masih kuat.
So? I'm still looking for clues =)
Meanwhile, saya senang dapat kembali menikmati menggambar....
Anyway, on this subject I won't take that topic too much. Another time, all right! Saya kmarenan nikah di Salatiga. Semua acaranya di Salatiga. Sekitar 3/4 hari setelah acara, on the way to Solo saya dan Sam mampir di Apple Kids, sekolah yang dijalankan Mbak Ayu, salah satu tante. Apple Kids adalah play group dan TK, 80 % pelajaran dilakukan dalam bahasa inggris. Lucu banget deh. Saya dan Sam ke sekolah itu mengantarkan sepupu (yang beda usianya lebih dari 20 tahun dari Sam), Kariso. Begitu Kariso turun dari mobil dan memasuki halaman sekolah, ada seorang perempuan muda dengan kostum kemeja dan jeans melompat di depan kami(serius deh, dia melompat). "Good morning, Kariso! what time did you sleep last night?" sapanya. Ternyata si mbak adalah salah satu "miss' di sekolah itu.
And that school is incredibly fun. Setiap kelas dilasi matras warna-warni, dan dindingnya penuh dengan hasil karya para murid. Setiap pagi murid dari semua level bergabung dan menyanyikan lagu serta berdoa. Lalu mereka menyanyi dan menari bersama-sama. Ada juga lagu manadarin yang mereka hafalkan.
Mengajar adalah salah satu obsesiku. Tapi akhir2 ini saya lebih silau dengan lingkungan yang lebih stylish. Saya berharap berikutnya bisa bekerja dengan orang-orang di lingkungan majalah. fashion. stage. advertising. etc. Karena kelihatannya terlibat di lingkungan demikian bikin saya lebih up to date. Bikin saya ketemu lebih banyak orang.
Siang ini saya dapat naskah. Saya bersyukur bisa belajar di KUARK ini. Menggambar kartun memberi saya kesempatan untuk belajar tentang mimik dan ekspresi. Saat menggambar si tokoh tadi, saya bertanya-tanya, seberapa banyak sih perbendaharaan saya akan gesture anak-anak? Sejak lama saya menyadari, bila saya berkesempatan mengajar, saya punya motif tambahan: demi profesi ilustratorku, berdekatan dengan anak-anak akan menjadi suatu pengalaman yang memperkaya perbendaharaan visual saya.
Tapi di lain pihak saya merasa di usia ini saya seharusnya mencoba dunia yang lebih dinamis. Mumpung guts-nya masih kuat.
So? I'm still looking for clues =)
Meanwhile, saya senang dapat kembali menikmati menggambar....
Subscribe to:
Posts (Atom)